Rabu, 12 Desember 2012

belajar tentang kehidupan

dunia telah banyak mengajariku arti dari kehidupan.
dan dunia juga yang mengajariku begitu sulitnya menghadapi kehidupan.
seperti awan yang berwarna biru di angkasa, namun tak selamanya berwarna biru.
yang terkadang awan mulai menghitam  dan merubah warna.
dan aku belajar terhadap mendung, bahwa tak selamanya hariku cerah meskipun matahari tetap bersinar.
saat gelap menyelimuti langit, ada keheningan yang menjadi saksi. Bahwa dalam kesunyian aku masih berdoa.
namun tetap ku syukuri itu sebagai anugerah kehidupan.

Banyak hal di dunia ini memberikan suatu harapan dan keajaiban tanpa disadari.
seperti belajar memahami pantai, yang terkadang tenang, berombak, dan berpasir.
dan  aku belajar terhadap pasir, bahwa semakin erat dunia kugenggam, semakin terlepas dari genggamku perlahan.
dan sebagaimana masalah mengajarkanku tentang arti bertahan, karena jika aku menyerah maka aku akan selalu gagal.
gagal dalam menghadapi semua rintangan di dunia ini sama saja aku hidup tak ada arti.
biarkanlah orang di sekitarku mencaci, menghina, meninggalkanku, menjauhiku, dan menertawaiku.
namun AKU adalah AKU yang tak bisa sempurna dan berubah seperti mereka.

Hidup itu pilihan, dan pilihan akan mengharuskan kita tuk mengorbankan "sesuatu"  bahkan "seseorang".
aku memang hanya anak kecil yang tak pernah tahu tentang isi dunia maupun cinta.
dan semua kehidupan ada pertemuan dan ada perpisahan.
namun perpisahan yang memang selalu membuat kelenjar air mataku terasa berat, seakan ingin menumpahkannya dengan deras.

tapi, di saat aku mencintaimu dan aku bertahan demi cinta yang ku harapkan.
Aku mencintaimu karena rindu atau merindumu karena cinta? namun, aku hanya bisa mensyukurinya sebagai anugerah.
Meskipun mengalir seperti air yang mengalir di samudra biarkan aku menjadi hilirnya yang menyatukan KITA.
dan kita bukanlah pulau-pulau yang dipisahkan oleh samudera, kita adalah benua yang selamanya tak akan bertaut.
aku sering "bercermin" melihat apa saja yang masih "salah" pada diriku, sesekali aku bercermin tuk melihat kebelakang.
Aku lebih pilih kamu hargai dulu, ketimbang kamu cintai.
Karena tanpa menghargai, kamu tak akan pernah belajar mencintai.
Mungkin kita ini satu kesatuan yang utuh, aku penuh dengan luka, kamu penuh dengan bahagia .
dan aku ingin segera bersujud kepada Tuhan dan meminta ampun karena telah memaksakan kehendak ku tuk selalu bersamamu :)